ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Paru-paru basah merupakan penyakit yang sering menimbulkan pertanyaan di masyarakat. Banyak mitos yang berkembang tentang kondisi ini, salah satunya tidur di lantai bisa menyebabkan paru-paru basah, benarkah begitu?
Penyakit pneumonia atau yang sering disebut sebagai paru-paru basah, adalah peradangan yang terjadi pada jaringan paru-paru. Peradangan ini mengakibatkan kantong udara terisi oleh cairan, sehingga paru-paru tidak dapat berfungsi dengan baik.
Berikut beberapa mitos dan fakta terkait paru-paru basah yang beredar di masyarakat:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mitos-Fakta Paru-paru Basah
Tidur di lantai
Menurut spesialis bedah toraks kardiak dan vaskular dari RSUP Fatmawati dr Ermono Superaya Sp BTKV, tidur di lantai tidak menyebabkan paru-paru basah. Ia menjelaskan kondisi ini dapat terjadi karena ada infeksi pada organ paru atau penyakit jantung, bukan karena kebiasaan tidur di lantai.
"Jadi, tidur di lantai tidak menyebabkan paru-paru basah. Jadi, yang dicek jantung dan paru, tidur di lantai nggak ada masalah sebenarnya," jelas dr Ermono Superaya Sp BTKV, dikutip dari ANTARA.
Kipas Angin
Kipas angin juga sering disebut sebagai pemicu paru-paru basah. Namun, spesialis paru dr Deny Noviantoro, SpP, meluruskan bahwa keduanya tidak berkaitan.
Ia menjelaskan faktor risiko seseorang terkena pneumonia atau paru-paru basah itu adalah bakteri, virus, dan paparan asap.
"Penyebab karena penggunaan kipas itu mitos ya, cuma memang bisa ada menempel bakteri, virus, jamur, pada kipas yang nggak pernah dibersihkan, itu yang berbahaya," terangnya dalam webinar online beberapa waktu lalu.
Menurutnya, selama kipas rutin dibersihkan dengan tingkat kecepatan yang dipakai tidak dalam level maksimal, masyarakat tidak perlu khawatir berlebihan.
"Biasa-biasa saja dan tidak ada masalah sebenarnya," lanjut dia.
NEXT: Pakai AC dan Kebiasaan mandi malam